Full width home advertisement

Translate

Mau Buku Perpustakaan Nasional

Sang Aspirator

Gerakan Sosial

Post Page Advertisement [Top]

 La Asri Buton ketika membawakan sambutan Pelatikan HMI Cabang Kendari
La Asri Buton ketika membawakan sambutan Pelatikan HMI Cabang Kendari



ASRICENTER, PASARWAJO - Pengakuan Rektor Universitas Muhammadiyah Buton (UMB), Suriadi SP MM menanggapi tudingan atas dirinya menyalahgunakan dana kampus untuk Umroh dinilai tidak konsisten. Pasalnya disatu sisi orang nomor satu di uMB ini telah menyatakan bahwa ia dan sejumlah pegawai menggunakan dana pribadi saat berangkat umroh. Namun ironinya disisi lain tersangka Suriadi juga mengaku dana untuk umroh tersebut berasal dari reward (baca : hadiah) yang diberikan oleh Bank Muamalat kepada UMB sebagai Nasabah terbaik. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang Simpatisan Muhammadiyah Buton, La Asri Buton ketika dihubungi melalui via ponselnya, Jumat (09/09).
  

Pengakuan tersangka Suriadi yang dinilai inkonsisten tersebut menurut La Asri sangatlah janggal dan patut dipertanyakan. 
"jika memang tersangka Suriadi menggunakan dana pribadi untuk berangkat umroh, harusnya pengakuan ini jangan dia (baca : Suriadi) ubah-ubah. tapi kemudian dia mengatakan lagi kalau dana untuk umroh itu dari dana reward bank muamalat untuk UMB sebagai nasabah terbaik.Ini kan tidak konsisten. dari dua pengakuan itu mana yang benar? ," tegas Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Badan Koordinasi Sulawesi Tenggara (Badko HMI sultra) ini.
La Asri mempertanyakan jika memang dana untuk umroh itu berasal dari dana pribadi, lalu bagaimana dengan dana reward dari Bank Muamalat yang diketahui juga untuk digunakan umroh. La Asri menduga kuat terjadi "double anggaran" dalam prakteknya.
"kalau kita analisa pernyataan-pernyataan Rektor UMB itu sangat kontradiksi satu sama lain. Jangan-jangan anggarannya dua-duanya dipakai," kata Mantan Ketua Umum HMI Cabang Kendari ini.
Untuk itu, La Asri menyarankan agar tersangka Suriadi harus transparan memberikan keterangan. Terlebih diketahui menurutnya, tersangka Suriadi adalah pimpinan dari kampus yang bernuansa islam.
"kami sebagai simpatisan muhammadiyah buton menanti kebesaran jiwa seorang Rektor (baca : Suriadi). Itu sangat kami harapkan," harapnya dengan nada pelan.
Ketika Rektor UMB, Suriadi coba dikonfirmasi melalui via ponselnya. Tersangka Suriadi enggan berkomentar lebih jauh terkait hal itu. 
"saya no komen. saya tidak mau bicara saya mengenai masalah itu. tidak ada lagi urusan itu. saya lagi sibuk ini," ujarnya dengan nada panik sambil mematikan ponselnya.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib